RAMAINYA PEZIARAH DI DALAM MAKAM SUNAN AMPEL

 

Mengutip buku Atlas Wali Songo: Buku Pertama yang Mengungkap Wali Songo Sebagai Fakta Sejarah karya Agus Sunyoto, Mengenai biografi Sunan Ampel. Raden Rahmat bersama ayahanda ke Jawa untuk menyebarkan dakwah Islamiyah, disertai dengan saudara tuanya Ali Musada dan kawannya bernama Abu Hurairah, putra dari Raja Champa. Mereka datang di Tuban.Mereka menetap di Tuban selama beberapa saat, sampai suatu ketika sang ayah wafat. Raden Rahmat sempat berangkat ke Majapahit menemui bibinya yang dinikahi Raja Majapahit yang memeluk agama Buddha.Babad Ngampeldenta mengungkapkan bahwa peresmian Raden Rahmat menjadi imam di Surabaya dengan gelar sunan dan kedudukan wali di Ngampeldenta, digelar oleh Raja Majapahit. Dengan begitu, Raden Rahmat dikenal dengan sebutan Sunan Ampel.Raden Rahmat juga diangkat menjadi imam Masjid Surabaya oleh pejabat Pecat Tandha di Terung bernawa Arya Sena. Atas dasar hubungan baik dengan Raja Majapahit, Raden Rahmat diizinkan tinggal di Ampel beserta keluarga-keluarga yang diserahkan oleh Raja Majapahit.Dalam perjalanan menuju Ampel, Raden Rahmat melewati daerah Pari, Kriyan, Wonokromo, dan Kembang Kuning yang merupakan wilayah hutan. Di sana, Raden Rahmat dipertemukan dengan Ki Wiryo Saroyo yang dikenal sebagai Ki Bang Kuning atau Mbah Karimah yang akhirnya menjadi pengikut Raden Rahmat.Raden Rahmat pun menikahi putri Ki Bang Kuning yang bernama Mas Karimah. Dari pernikahan itu lahirlah dua orang putri bernama Mas Murtosiyah dan Mas Murtosimah. Selama menetap di kediaman Ki Bang Kuning, Raden Rahmat berpartisipasi dalam upaya menyebarkan dakwah keislaman di sekitar tempat tinggalnya, terutama melalui masjid yang dibangun.Menurut Serat Walisana, Raja Majapahit tidak langsung mengangkat Raden Rahmat di Ampeldenta. Melainkan menyerahkannya kepada Adipati Surabaya bawahannya bernama Arya Lembu Sura yang beragama Islam.Arya Lembu Sura menempatkan Raden Rahmat sebagai imam di Surabaya, berkediaman di Ampeldenta dengan gelar Sunan Ampeldenta, dan nama Pangeran Katib. Bahkan, diceritakan juga Raden Rahmat menikahi Nyai Ageng Manila, putri dari Arya Teja dari Tuban. Ketika Arya Lembu Sura keluar dari takhtanya, Raden Rahmat menggantikannya sebagai penguasa Surabaya.

Bagi kalian yang gemar ber wisata religi daningin berziarah ke makam Sunan Ampel cukup dengan membayar pakir 5.000 kamu bisa mengunjungi mamkam dan suasana tersebut sangat menyeangkan apalagi ditambah dengan anyak nya UMKM warga sekitar yang berjualan aneka oleh-oleh untuk kalian yang ingin mebelikan buahtanganuntuk saudara maupun karabat sekitar.




(MZAF)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DIKLAT UKORDA VIII UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 2023

PENYEBAB VIRUS INFLUENZA (FLU) DAN TIPS MENGATASINYA

Pembagian buku tabungan mahasiswa penerima KIP di UMSIDA pada kamis 7/12/2023