Jejak Historis dan Realitas Terkini: Eksplorasi Mendalam Siapakah Etnis Rohingya ?

 

Maraknya tersiar kabar bahwa etnis Rohingya ditolak oleh warga Aceh. Kedatangan para pengungsi Rohingya menjadi perbincangan hangat di sosial media.

Ketidakjelasan status warga Rohingya di negara asalnya mendorong mereka untuk berbondong-bondong melarikan diri ke berbagai wilayah di Asia, terutama ASEAN. Gelombang tinggi kedatangan para pengungsi seolah-olah menjadi PR besar bagi pemerintah.

Dalam kurun waktu 14-21 November 2023 ada 1.084 pengungsi Rohingya yang datang ke Sabang, Aceh. Mereka datang dengan menumpangi kapal milik warga Bangladesh.

Lantas siapakah Etnis Rohingya ?

Pada laman Britannica, dikatakan bahwa Rohingya merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut komunitas muslim yang berada di wilayah bagian Rakhine (Arakan) di Myanmar Barat, berbatasan langsung dengan Bangladesh.

Merangkum arsip detikEdu, masyarakat Rohingya adalah penghuni daerah Arakan yang dipimpin oleh Raja Suleiman Shah pada tahun 1420. Raja Suleiman Shah ini sebelumnya adalah raja Buddhis bernama Narameikhla.

Sayangnya kerajaan tersebut diambil alih kuasa oleh Raja Myanmar pada tahun 1784 dan tahun 1824 Arakan menjadi koloni Inggris. Rohingya mengalami masa buruk ketika dijajah oleh Inggris dan berlanjut sampai penjajahan Jepang yang menyerang Burma atau Myanmar pada tahun 1942.

Setelah Myanmar merdeka pada 1948, terjadi ketegangan antara pemerintah dengan Rohingya. Warga Rohingya ditolak untuk menjadi warga negara Burma dan terjadi pengucilan terhadap mereka.

UNHCR menyebut hidup dan kehidupan mereka selama puluhan tahun mengalami kekerasan, diskriminasi, dan persekusi di Myanmar.

Orang Rohingya perlahan-lahan mulai meninggalkan Myanmar pada 1990-an.

Dilansir dari detikNews, pihak militer Myanmar melakukan aksi brutalnya dengan menghancurkan desa warga Rohingya dan menewaskan ribuan korban.

Peristiwa tersebut mendapat perhatian PBB dan menganggap bahwa adanya niat genosida terhadap Rohingya. Meskipun begitu pemerintah Myanmar menolak tuduhan tersebut sehingga International Criminal Court (ICC) mengadakan penyelidikan atas kasus ini.

Kemudian dari peristiwa tersebut, mayoritas warga Rohingya mengungsi di Bangladesh pada tahun 2017. Akan tetapi, semakin lama gelombang pengungsi semakin meningkat dan sesak penuh dengan para pengungsi.

Dilansir dari detiknews, ternyata selama mengungsi di sana, kehidupan Rohingya masih sama saja mengalami kesulitan dalam berbagai aspek.

Kemudian alasan lainnya Rohingya larikan diri dari Bangladesh yaitu masalah keamanan, kurangnya sumber makanan, sulit akses pekerjaan dan pendidikan.


(NPVN)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DIKLAT UKORDA VIII UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 2023

PENYEBAB VIRUS INFLUENZA (FLU) DAN TIPS MENGATASINYA

Pembagian buku tabungan mahasiswa penerima KIP di UMSIDA pada kamis 7/12/2023